Inilah Sejarah Syeh Siti Jenar Yang Sebenarnya, Bantu Share!

SEJARAH SYEH SITI JENAR

Oleh: KH.Shohibul Faroji Al-Robbani

Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini, dilahirkan di Persia, Iran. Kemudian setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan ketika datang untuk berdakwah ke Caruban, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit.


Syaikh Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah Saw. Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali] bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid 'Alwi 'Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid 'Ali Khali Qasam bin Sayyid 'Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma'ah bin Sayyid 'Alwi al-Mubtakir bin Sayyid 'Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid 'Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid 'Ali Al-'Uraidhi bin Imam Ja'far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam 'Ali Zainal 'Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw.

Syaikh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 M di Persia, Iran. Sejak kecil ia berguru kepada ayahnya Sayyid Shalih dibidang Al-Qur’an dan Tafsirnya. Dan Syaikh Siti Jenar kecil berhasil menghafal Al-Qur’an usia 12 tahun.

Kemudian ketika Syaikh Siti Jenar berusia 17 tahun, maka ia bersama ayahnya berdakwah dan berdagang ke Malaka. Tiba di Malaka ayahnya, yaitu Sayyid Shalih, diangkat menjadi Mufti Malaka oleh Kesultanan Malaka dibawah pimpinan Sultan Muhammad Iskandar Syah. Saat itu. KesultananMalaka adalah di bawah komando Khalifah Muhammad 1, Kekhalifahan Turki Utsmani. Akhirnya Syaikh Siti Jenar dan ayahnya bermukim di Malaka.

Kemudian pada tahun 1424 M, Ada perpindahan kekuasaan antara Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sekaligus pergantian mufti baru dari Sayyid Sholih [ayah Siti Jenar] kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad.

Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad.

Posisi Sayyid Kahfi di Cirebon adalah sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan. Sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon. Sayyid Kahfi kemudian mengajarkan ilmu Ma’rifatullah kepada Siti Jenar yang pada waktu itu berusia 20 tahun. Pada saat itu Mursyid Al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu:

1. Maulana Malik Ibrahim, sebagai Mursyid Thariqah al-Mu’tabarah al-Ahadiyyah, dari sanad sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya
2. Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi, dari sanad Sayyidina ’Umar bin Khattab, untuk wilayah Turki, Afrika Selatan, Mesir dan sekitarnya,
3. Sayyid Kahfi, dari sanad Sayyidina Utsman bin ’Affan, untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Sumatera, Champa, dan Asia tenggara
4. Sayyid Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali, dari sanad Imam ’Ali bin Abi Thalib, untuk wilayah Makkah, Madinah, Persia, Iraq, Pakistan, India, Yaman.

Kitab-Kitab yang dipelajari oleh Siti Jenar muda kepada Sayyid Kahfi adalah Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi, Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli, Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali, Risalah Qushairiyah karya Imam al-Qushairi, Tafsir Ma’rifatullah karya Ruzbihan Baqli, Kitab At-Thawasin karya Al-Hallaj, Kitab At-Tajalli karya Abu Yazid Al-Busthamiy. Dan Quth al-Qulub karya Abu Thalib al-Makkiy.

Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel selama 8 tahun. Dan belajar ilmu ushuluddin kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun.

Setelah wafatnya Sayyid Kahfi, Siti Jenar diberi amanat untuk menggantikannya sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dengan sanad Utsman bin ’Affan. Di antara murid-murid Syaikh Siti Jenar adalah: Muhammad Abdullah Burhanpuri, Ali Fansuri, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Pasai, Abdul Ra’uf Sinkiliy, dan lain-lain.

KESALAHAN SEJARAH TENTANG SYAIKH SITI JENAR YANG MENJADI FITNAH adalah:

1. Menganggap bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Sejarah ini bertentangan dengan akal sehat manusia dan Syari’at Islam. Tidak ada bukti referensi yang kuat bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing. Ini adalah sejarah bohong. Dalam sebuah naskah klasik, Serat Candhakipun Riwayat jati ; Alih aksara; Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, 2002, hlm. 1, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas, “Wondene kacariyos yen Lemahbang punika asal saking cacing, punika ded, sajatosipun inggih pancen manungsa darah alit kemawon, griya ing dhusun Lemahbang.” [Adapun diceritakan kalau Lemahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah. Sebenarnya ia memang manusia yang akrab dengan rakyat jelata, bertempat tinggal di desa Lemah Abang]….

2. “Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti” yang diidentikkan kepada Syaikh Siti Jenar oleh beberapa penulis sejarah Syaikh Siti Jenar adalah bohong, tidak berdasar alias ngawur. Istilah itu berasal dari Kitab-kitab Primbon Jawa. Padahal dalam Suluk Syaikh Siti Jenar, beliau menggunakan kalimat “Fana’ wal Baqa’. Fana’ Wal Baqa’ sangat berbeda penafsirannya dengan Manunggaling Kawulo Gusti. Istilah Fana’ Wal Baqa’ merupakan ajaran tauhid, yang merujuk pada Firman Allah: ”Kullu syai’in Haalikun Illa Wajhahu”, artinya “Segala sesuatu itu akan rusak dan binasa kecuali Dzat Allah”. Syaikh Siti Jenar adalah penganut ajaran Tauhid Sejati, Tauhid Fana’ wal Baqa’, Tauhid Qur’ani dan Tauhid Syar’iy.

3. Dalam beberapa buku diceritakan bahwa Syaikh Siti Jenar meninggalkan Sholat, Puasa Ramadhan, Sholat Jum’at, Haji dsb. Syaikh Burhanpuri dalam Risalah Burhanpuri halaman 19 membantahnya, ia berkata, “Saya berguru kepada Syaikh Siti Jenar selama 9 tahun, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, bahwa dia adalah pengamal Syari’at Islam Sejati, bahkan sholat sunnah yang dilakukan Syaikh Siti Jenar adalah lebih banyak dari pada manusia biasa. Tidak pernah bibirnya berhenti berdzikir “Allah..Allah..Allah” dan membaca Shalawat nabi, tidak pernah ia putus puasa Daud, Senin-Kamis, puasa Yaumul Bidh, dan tidak pernah saya melihat dia meninggalkan sholat Jum’at”.

4. Beberapa penulis telah menulis bahwa kematian Syaikh Siti Jenar, dibunuh oleh Wali Songo, dan mayatnya berubah menjadi anjing. Bantahan saya: “Ini suatu penghinaan kepada seorang Waliyullah, seorang cucu Rasulullah. Sungguh amat keji dan biadab, seseorang yang menyebut Syaikh Siti Jenar lahir dari cacing dan meninggal jadi anjing. Jika ada penulis menuliskan seperti itu. Berarti dia tidak bisa berfikir jernih. Dalam teori Antropologi atau Biologi Quantum sekalipun.Manusia lahir dari manusia dan akan wafat sebagai manusia. Maka saya meluruskan riwayat ini berdasarkan riwayat para habaib, ulama’, kyai dan ajengan yang terpercaya kewara’annya. Mereka berkata bahwa Syaikh Siti Jenar meninggal dalam kondisi sedang bersujud di Pengimaman Masjid Agung Cirebon. Setelah sholat Tahajjud. Dan para santri baru mengetahuinya saat akan melaksanakan sholat shubuh.“

5. Cerita bahwa Syaikh Siti Jenar dibunuh oleh Sembilan Wali adalah bohong. Tidak memiliki literatur primer. Cerita itu hanyalah cerita fiktif yang ditambah-tambahi, agar kelihatan dahsyat, dan laku bila dijadikan film atau sinetron. Bantahan saya: “Wali Songo adalah penegak Syari’at Islam di tanah Jawa. Padahal dalam Maqaashidus syarii’ah diajarkan bahwa Islam itu memelihara kehidupan [Hifzhun Nasal wal Hayaah]. Tidak boleh membunuh seorang jiwa yang mukmin yang di dalam hatinya ada Iman kepada Allah. Tidaklah mungkin 9 waliyullah yang suci dari keturunan Nabi Muhammad akan membunuh waliyullah dari keturunan yang sama. Tidak bisa diterima akal sehat.”

Penghancuran sejarah ini, menurut ahli Sejarah Islam Indonesia (Azyumardi Azra) adalah ulah Penjajah Belanda, untuk memecah belah umat Islam agar selalu bertikai antara Sunni dengan Syi’ah, antara Ulama’ Syari’at dengan Ulama’ Hakikat. Bahkan Penjajah Belanda telah mengklasifikasikan umat Islam Indonesia dengan Politik Devide et Empera [Politik Pecah Belah] dengan 3 kelas:
1) Kelas Santri [diidentikkan dengan 9 Wali]
2) Kelas Priyayi [diidentikkan dengan Raden Fattah, Sultan Demak]
3) Kelas Abangan [diidentikkan dengan Syaikh Siti Jenar]

Wahai kaum muslimin melihat fenomena seperti ini, maka kita harus waspada terhadap upaya para kolonialist, imprealis, zionis, freemasonry yang berkedok orientalis terhadap penulisan sejarah Islam. Hati-hati jangan mau kita diadu dengan sesama umat Islam. Jangan mau umat Islam ini pecah. Ulama’nya pecah. Mari kita bersatu dalam naungan Islam untuk kejayaan Islam dan umat Islam.

Silahkan bagikan kebenaran ini.

Diambil dari berbagi sumber 

46 Responses to "Inilah Sejarah Syeh Siti Jenar Yang Sebenarnya, Bantu Share!"

  1. Semoga menjadi tauladan bagi saya dan umat kanjeng nabi muhamad rasululloh SAW. AMIN..........

    ReplyDelete
  2. saya mulai bingung dengan sejarah !!
    mana yg benar dan mana yg salah

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagus kalau sudah mulai bingung.. Mungkin membaca bisa membantu, harus banyak dan jangan langsung percaya dengan yg dibaca. Bandingkan semua hal, hati hati, jangan merasa diri benar.
      *pesan dari guru sejarah sd saya

      Delete
  3. yang benar ituh walisongo . . . adapun cerita dari walisongo memang benar.... dari cacing jd trus jdi orang ituh bisa2 sj terjadi tidak ada yng gk mungkin klo gusti Allah berkehendak nyatanya gk mungkin manusia menurunkan hujan tpi nyatanya hujan turun lants siapa ???? yng mnurunkan klo bukan gusti allah ??? manusia?? y gk bisa akal menerima klo manusia yng menurunkan hujan ;)

    jadi karna ini sudah mufakakat ijma walisongo meskipun syeh siti jenar memang waliallah.... bkn berarti saling bunuh...bingung yah ?????? makannya mengaji alasantri nu jangan ngaji ala gogle.. karna sbenernya ada rahasia yg luar biasa.. ..dalam sejarah...ini ...dan jngan sampe hilang d hapus..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang kamu melihat kejadian itu...kalau kamu tahu sejarah wali 9 yg sebenarnya juga kamu pasti bingung kok.terutama sejarah sunan kudus.

      Delete
    2. lia lia ITU MUNGKIN SEDANG LELAH JADI MERASA BISA MENTERJEMAHKAN YG BUKAN ILMUNYA. APA SAJA MMG BISA TERJADI TETAPI TETAP HARUS LOGIS, ULAMA DERAJATNYA LEBIH TINGGI KRN ILMUNYA TIDAK MUNGKIN DI PENGHUJUNG HAYATNYA LALU MENJADI LEBIH HINA ATAU SETARA DGN HEWAN. JGN BAWA ALLAH KLO KAMU LIA LIA TIDAK MENGERTI APA ITU WALI ALLAH.

      Delete
  4. mantap..sejarahnya masuk di akal.. yg masih bilang Syeikh Siti jenar dr cacing berarti dia korban pembodohan umat yg dilakukan belanda.. kasian dech loo..

    ReplyDelete
  5. mantap..sejarahnya masuk di akal.. yg masih bilang Syeikh Siti jenar dr cacing berarti dia korban pembodohan umat yg dilakukan belanda.. kasian dech loo..

    ReplyDelete
  6. Makasih infonya. Oh ya azyumardi azra dalam bukunya yg mana itu ya?? Mohon infonya!!

    ReplyDelete
  7. Mau tanya, makam syekh siti jenar yg asli ada di daerah mana ya? Jepara atau cirebon?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahu saya syekh siti jenar muksa..jadi gk ada makamnya.yg ada itu petilasan atau tempat tempat yg pernah disinggahinya untuk mengajarkan ilmu

      Delete
  8. Hati2 dengan sejarah,,karena yang diposting ini jg berbeda dengan yang saya dengar,,kebenaran hanya milik Allah,ALLAH maha benar&mengetahui,,karena kita jg tdk hidup dimasa itu,Islam itu satu jg jgn gampang terpecah belah karna sejarah,,kita serahkan kebenaran itu pada Allah,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hati2 dengan sejarah,,karena yang diposting ini jg berbeda dengan yang saya dengar, kalo saya cermati, sepertinya anda tidak percaya ( ok )
      Lalu : anda bilang lagi kalo anda tidak hidup di jaman itu, kesimpulannya adalah untuk apa mempercayai,kalau kita sendiri tidak hidup di jaman itu.... ( oke )
      Pertanyaan dari saya, Kenapa Anda Harus percaya Dengan Agama islam???
      Dan kenapa anda percaya Dengan cerita nabi dan rasul, toh anda kan tidak hidup di jaman mereka !?
      Hehe....

      Intinya Hati hati dalam berkomentar :)

      Delete
    2. Kami orang beriman kepada Allah dan utusan Nya. Kami percaya.

      Delete
    3. Tapi harus di ingat juga kita diberi akal dan hati oleh Allah .

      Delete
  9. Benar atau tidaknya sebuah cerita ,intinya hanya Allah SWT yang tau
    Yang penting jangan saling menuduh siapa atau cerita mana yang salah dengan kata kata yang tidak sopan atau memancing emosi pihak lain,oke.
    Itu tidak baik.

    ReplyDelete
  10. Saya baca tentang sejarah ini .ko kaya nya ingin membetulkan ajaran syeh siti jenar .sedangkan walisongo tidak akan menjatuhkan ataw memponis suatu perkara tanpa atas sepakat mufakat ittifak para wali 9 di waktu itu .dan yang bikin sejarah ini ga ada di jaman walisongo .maka dengan ini saya sarankan kita liat sejara dari kitab" kunig dan kitab" yang di akui oleh dunia .mari kita buka sejarah islam yang di akui oleh dunia. Dan kita merujuk dari kitab kuning jangan di google yg belum tentu kebenarannya .semoga pendapat saya ini tidak menyalahi aturan alloh dan rosulnya .apalagi menceritakan para wali sebagai kekasih" alloh .wassalam

    ReplyDelete
  11. Hehehe,kemeruh kabeh alias sok tau semua...katanya katanya katanya dan katanya semuanya. Jangan sok tau semua, yg baik itu mengaji dg ahlinya di pesantren yg literaturnya bisa dipertanggungjawabkan, jangan ngaji dg si embah gugle saja

    ReplyDelete
  12. Yang membagi 3 kriteria politik di Indonesia bukan orang Belanda namun orang Amerika ahli antropologi yakni Clifford getr yang mengatakan bahwa di wilayah Jawa peta politiknya dapat dikategorikan santri, priyayi, dan abangan. Meluruskan saja

    ReplyDelete
  13. Ikuti saja kata DR.ZAKIR NAIK
    Dalam Al-Quran tidak ada di sebut kan Islam sunny dan syia'h dll.
    Islam hanya satu Islam yang percaya ALLAH SWT yang patut di sembah dan MUHAMMAD SAW utusan ALLAH.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat setuju. Orang atau pihak yang mempertajam perbedaan adalah hasil politik devide et impera.

      Delete
  14. Ikuti saja kata DR.ZAKIR NAIK
    Dalam Al-Quran tidak ada di sebut kan Islam sunny dan syia'h dll.
    Islam hanya satu Islam yang percaya ALLAH SWT yang patut di sembah dan MUHAMMAD SAW utusan ALLAH.

    ReplyDelete
  15. hmm, ternyata benar banyak yang tidak paham dan juga ngerti kalau sastra jawa klasik, terutama apa yang tertuang di naskah lama beraksara jawa merupakan karya simbolis, apalagi ditulis dalam bentuk puisi (macapat) bukan prosa, yang tentu saja membutuhkan kejelian dan keahlian dalam membaca, mengartikan, ditambah penafsirannya, nah kalau ketiga - tiganya tidak menguasai sudah barang tentu akan mengalami sebuah keadaan yang disebut gagal paham, dalam serat suluk tambang raras syeh siti jenar merupakan salah satu anggota dewan wali sanga angkatan 1, dan jumlah dewan wali sanga memang sembilan orang dengan komposisi 1 sultan demak sebagai wakil umara, dan 8 wali / sunan yang mewakili ulama, itulah yang kemudian disebut wali sanga.
    yang jelas kontroversi siti jenar dari jaman dulu sampai sekarang sebenarnya toh sama saja seperti yang terjadi sekarang,... kalau agan - agan cermat pasti bisa paham kok kemana arah sebenarnya....

    ReplyDelete
  16. Sayangnnya, penulis tdk mencantumkan sumber2nya. Sy Baru mmbaca ttg Yekh Siti Jenar dr tulisannya Achmad Chodjim (serambi edisi Bari 2014).

    Soal silsilah, itu pnting untuk disebutkan sumber. Sebab dlm Buku yg sy baca, tidak diulas. Sebab buku ini hanya mmbahas banyan soal ajaran Syekh.
    Soal cacing n anjing itu tdk jelas siapa yg menyebutkan/yg tulis. Yg sy tahu Syekh disnggap sesat karna tdk mau tunduk pd Raja Demak. Syekh dipancung n dlm buku ini diceritakan jasadnya menghilang.
    Soal Manunggaling kawula Gusti (MKG), ini sperti apa yg sy baca, merupakan konsep kesatuan antara yg lahur dan yg batin. Itu pandangan tentang keesaan tuhan. Dan manusia sebagai Hamba, bisa mengamalkan konsep keesaan ITU.
    "Dalam Q.2:152 dinyatakan bahwa bila seorang hamba berzikir kepada-Nya, maka CIA pun berzikir kepada hamba itu," (Chodjim:23).
    Dalam bahasa sederhananya: siapa yg mengingat Allah SWt, ia akan diingat. Siapa yg memuji, ia akan mendpat pujian.
    Demikian, sebagai tambahan.

    ReplyDelete
  17. Semua pada sok tau...
    Tanya gw dong, yg gk pernah sok tau...
    Tapi blazzz... pada ora ngartine blabarrr pisannn...

    ReplyDelete
  18. Mhn maaf yg sy tahu ttg sykh siti jenar adlh : ia asli org indonesia tepatnya dari jawa barat..sekitar abad ke 7..betul ia adlh slh satu waliyullah..sy sdg menulis buku sejarah yg merp bagian dari jaman beliau sdh sekitar 100 halaman sejak 3 th yg lalu..tp blm sy rampungkan...

    ReplyDelete
  19. Beruntunglah org2 dikalimantan mengaji mengkaji ma'rifat dr para mursid2 yg bersanad pd syech abdu samad (datuk sanggul) dlm kitabnya y cukup trkenal kitab barencong, msh ttp trjaga sejarahnya, tdk sprt syech siti jenar yg bnyk trcemar sejarahnya bahkan menulis kitab pun saya tidak tau kitab apa, Alhamdu lillah.

    ReplyDelete
  20. cukup alqur'an dan hadis sebagai sumber sejarah dan pedoman umat islam, jika pun ada kejanggalan dan selisih baiknya kita merujuk pada qur'an dan haddis
    JANGAN SAMPAI KITA KELUAR DARI JALUR

    ReplyDelete
  21. Terima kasih kepada yg mencoret cerita ini bagi memberi cerita sebenar, tidak dinafikan bnyk sekali pembohongan sejarah yg terbongkar skrg ini.

    ReplyDelete
  22. Terima kasih kepada yg mencoret cerita ini bagi memberi cerita sebenar, tidak dinafikan bnyk sekali pembohongan sejarah yg terbongkar skrg ini.

    ReplyDelete
  23. Sejarah adalah cerita buatan manusia,bisa berupa kejadiian sesungguhnya bisa juga legenda yang kebenarannya tidak bisa dibuktikan. Namun, bila sejarah mengandung unsur mistik,ada adu domba, cerita yang fantastik (manusia menjadi cacing atau anjing (ingat ini mirip cerita bandung bandawasa yang disumpah jadi anjing oleh ibunya (legenda jawa) apa masih bisa kita percayai?

    ReplyDelete
  24. Subhanallah para akhi & ukhti ini... Bacaan yg luar biasa ini sudah bisa membuat banyak pikiran h pendapat berlainan, hati2 nanti sesama muslim terpecah belah... Masalah apapun yg diributkan di dunia ini nanti akan Allah ungkap ko semuanya, tapi di akhirat & kita ga bisa ngapa-ngapain lagi disana nnti. Sntai aja lagi broo...

    ReplyDelete
  25. Kuncinya dlm memahami sejarah adalah dgn AKAL, HATI dan PIKIRAN.
    Agar dpt menerima,...kemudian di Tela'ah,...selanjutnya diterapkan dlm kehidupan sehari2 dgn Pertimbangan2 yg mengacu pada Al-Qur'an dan As-Sunnah sbg Kompasnya, Hadits Shahih sbg pandunya serta Syari'at sbg Supirnya kemudian Akhirat sbg tujuannya. Semua Kebenaran dtgnya dari ALLAH SWT. Dan semua yg dtg dari-NYA adalah Nyata, baik Wujud ataupun Ghoib.
    Jika sejarah diatas masuk diakal kita semua dan hati menerima kemudian pikiran membenarkan dgn ucapan dan tindakan,...kenapa kita harus menolak dan mendebatkannya? Sementara Islam adalah Agama Yang Benar lagi Lurus.

    ReplyDelete
  26. .Islam itu logika,maka gunakan logika,
    Sejarah beredar dipaksakan selama ini, bahwa kematian Syaikh Siti Jenar, dibunuh oleh Wali Songo, dan mayatnya berubah menjadi anjing,dikubur di area masjid itu logika tidak?
    ...ndeso benar para wali jk berbuat demikian.....padahal sejarah palsu yg telah lama kita percaya itu karena persaingan politik kekuasaan dari penguasa kala itu (Sultan Trenggono)

    Maka menjadi muslim yang logika cerdas.....

    ReplyDelete
  27. Penting yaa sejarahnya Syeikh Sitti?? Pentingan mana antara sejarahnya Syeikh Sitti atau ke-tauhidan beliau?? Atau ketaqwaan beliau?? Atau keulamaan beliau di Cirebon?? Smoga sya bisa mencontoh smua kebaikan2 bliau, smoga sya gak dipusingkan dgn sjarah dan kontroversinya.. wallohu'alam bi showab..

    ReplyDelete
  28. Ndak usah bingung.. Jadi apapun aku kamu dan yg lain dan semua makhluk itu manunggaling kawulo gusti.. ibarat di dalam bola yg di dalamya ada langit dan bumi dan di antaranya. Tuhanmu adalah keseluruhan yg ada yaitu allah. Dan kita semua manunggal.. Dan kita di campur di beri energi ± dan makluk baik dn jahat dan kita hidup dengan energinya. Begitulah.. Dan karena aku di beri berbagai macam sifat. Aku kadang menjadi sombong angkuh kadang aku merasa mengerti karena itu tolong pahamilah dn maklum..aku minta ma.af kalau salah.

    ReplyDelete
  29. Cukup baca Alquran dan maknanya... jangan mencari kebenaran obyektif, ambilah yang menurutmu baik, tinggalkan yang menurutmu salah & semua akan kembali pada yang ESA untuk pertanggung jawaban atas pilihan hidupmu...

    ReplyDelete
  30. Cukup baca Alquran dan maknanya... jangan mencari kebenaran obyektif, ambilah yang menurutmu baik, tinggalkan yang menurutmu salah & semua akan kembali pada yang ESA untuk pertanggung jawaban atas pilihan hidupmu...

    ReplyDelete
  31. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  32. Saya kagum dengan tokoh SSJ.

    Artikelnya menarik sob

    ReplyDelete
  33. Udah yg penting tingkatkan iman dan tauhid kalian sahja,hidup masih banyak napsu berkacalebih baik dari pada berselisih,para wali panutan kita contoh buat kita.jangan jadi perbincangan sejarah yg akhir nya jadi komplik .sibukan diri kalian dgn iman,dengan Alloh,tak perlu ngurusin ini itu urusin diri kalian dgn ibadah.wali juga berpegang teguh dari perjalanan rosuluwlloh yaitu nabi Muhamad.knapa kita tidak berkaca.kebenaran hanya milik Allah .semoga agan 2 dapat berfikir .

    ReplyDelete