Hindari mendiamkan anak atau bayi yang menangis di malam hari. Jangan terkalahkan dengan rasa malas karena terlalu mengantuk misalnya.
Kebiasaan menangis bervariasi dari bayi ke bayi. Bayi menangis paling banyak pada 3 bulan pertamanya, di mana frekuensi tangisan cenderung meningkat di bulan-bulan awal kehidupannya dan semakin berkurang seiring pertambahan usia bayi. Lamanya tangisan bayi biasa bervariasi dari satu jam sampai hampir sepanjang hari dan ini masih dalam batas normal.
Beberapa orangtua mungkin berpikir dengan mendiamkan anak saat menangis di malam hari, akan memberikan pembelajaran pada anak untuk 'menenangkan diri sendiri' sampai akhirnya ia bisa kembali tertidur.
Namun, benarkah bahwa membiarkan anak menangis itu bisa membantu kemandirian anak?
Psychology Today menuliskan, peneliti mengungkapkan bahwa menangis bisa sangat berbahaya bagi anak-anak, dan berdampak seumur hidup.
Tugas orangtua adalah melakukan upaya pencegahan, dengan memastikan bayi nyaman dan terpenuhi kebutuhannya, untuk mengurangi tangisan.
"Pengasuhan bayi yang baik akan meringankan kesulitan orangtua menghadapi anak, termasuk mengurangi tangis bayi. Sebaiknya jaga jangan sampai bayi menangis kecuali dalam keadaan darurat," ungkap Darcia Narvaez, Associate Professor of Psychology dan Director of the Collaborative for Ethical Education, University of Notre Dame.
Ketika bayi sedang stres, tubuh mereka mengeluarkan hormon kortisol yang bisa merusak atau bahkan menghancurkan jaringan neuron dalam otak. Dampaknya, otak bayi yang masih dalam masa perkembangan tak dapat berkembang optimal.
Menurut para peneliti dari Yale University dan Harvard Medical School, kerusakan pada jaringan otak dapat berakibat pada bahaya yang lebih tinggi seperti ADHD.
Tak hanya itu, dalam jangka panjang, anak akan mengalami perkembangan akademis yang buruk dan bahkan kecenderungan untuk menjadi anti sosial.
"Tangisan di malam hari, di mana anak merasa diacuhkan oleh orangtua yang tak ingin terganggu tidurnya, menyebabkan stres. Selain juga berpengaruh pada masalah kepercayaan, gangguan kecemasan, dan berkurangnya fungsi otak," ujar Narvaes, menambahkan hal ini juga berpengaruh pada masalah genetik seseorang sehingga tidak bisa disembuhkan.
Maka sebaiknya, jangan membiarkan anak-anak menagis terlalu lama. Saat anak menangis, segera tenangkan anak dengan cara bijaksana agar tak lagi menangis. Namun, tak berarti juga membuat anak menjadi ketergantungan terhadap Anda.
Sumber : cerminan.com
0 Response to "Awas! Tak Segera Merespon Tangisan Anak, Bisa Sebabkan Kerusakan Otak"
Post a Comment