Tahukah Anda - Wanita sempurna layaknya bidadari syurga yang dinantikan oleh setiap manusia baik itu laki-laki ataupun wanita. bagaimana tidak ia layaknya cahaya kebenaran yang mampu memberikan keteduhan jiwa dan ketenangan hati.
Dunia saat ini sudah mendekati kiamat sehingga muncul pertanyaan, Benarkah wanita sempurna itu cuma ada empat? Apakah berarti wanita zaman sekarang tdk ada kesempatan utk jadi sempurna atau bertaqwa?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Terdapat hadis dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
كَـمُـلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ غَيْرُ مَرْيَمَ بِنْتِ عِمْرَانَ، وَآسِيَةَ امْرَأَةِ فِرْعَوْنَ، وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
”Lelaki yang sempurna jumlahnya banyak. Dan tidak ada wanita yang sempurna selain Maryam bintu Imran dan Asiyah istri Firaun. Dan keutamaan A’isyah dibandingkan wanita lainnya, sebagaimana keutamaan ats-Tsarid dibandingkan makanan lainnya.” (HR. Bukhari 5418 dan Muslim 2431).
Kemudian ada redaksi yang berbeda, disebutkan dalam riwayat lain,
كمل من الرجال كثير ، ولم يكمل من النساء إلّا أربع : آسية بنت مزاحم امرأة فرعون ، ومريم بنت عمران ، وخديجة بنت خويلد ، وفاطمة بنت محمد
”Lelaki yang sempurna jumlahnya banyak. Dan tidak ada wanita yang sempurna selain 4 orang: Asiyah bintu Muzahim istri Fir’aun, Maryam bintu Imran, Khadijah bintu Khuwailid, dan Fatimah bintu Muhammad.”
Riwayat ini disebutkan oleh at-Tsa’alibi dalam tafsirnya (27/71). Hanya saja para ulama menilainya sebagai hadis dhaif, karena dalam sanadnya terdapat perawi bernama Husain bin Muhammad Fanjawaih. Kata ad-Dzahabi, dia banyak membawakan riwayat yang munkar. (Tarikh al-Islam, 9/234).
Apa yang Dimaksud Sempurna?
Kita simak keterangan an-Nawawi,
والمراد هنا التناهي في جميع الفضائل وخصال البر والتقوى
Maksud sempurna di sini adalah dia memiliki sifat keutamaan, kebaikan, dan ketakwaan yang berada di puncaknya. (Syarh Shahih Muslim, 15/198).
Keterangan lain disampaikan as-Shan’ani,
( كمل من الرجال كثير) في الدين ، إذ هو الكمال الحقيقي ، ويقال: كمال المرء في سنة العلم والحق والعدل والصواب والصدق والأدب ، والكمال في هذه الخلال موجود في كثير من الرجال بفضل العقول وتفاوتها “.
”Lelaki yang sempurna jumlahnya banyak” artinya sempurna agamanya. Karena kesempurnaan agama adalah kesempurnaan hakiki. Ada yang mengatakan, orang sempurna menurut sunah adalah sempurna ilmunya, kebenarannya, keadilannya, kesesuaiannya dengan kebenaran, kejujurannya, dan adabnya. Sempurna semacam ini, banyak dijumpai pada lelaki, karena keunggulan akal mereka.” (at-Tanwir, Syarh Jami’ as-Shaghir, 8/239).
Dan mengingat manusia paling baik agamanya adalah para nabi, maka merekalah orang yang sempurna. Setelah para nabi adalah para shiddiqin, syuhada, dan orang-orang soleh. Karena itu, jumlah wanita yang sempurna tidak sebanyak jumlah lelaki yang sempurna.
Apakah hanya 2 wanita itu yang sempurna?
Para ulama tidak memahami hadis ini sebagai pembatasan. Hadis ini dipahami bahwa Asiyah dan Maryam adalah dua wanita sempurna di zamannya. Artinya tidak menutup kemungkinan adanya wanita yang sempurna di generasi setelahnya atau di tengah umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
ولفظه يقتضي حصر الكمال في النساء في مريم وآسية ولعل المراد بذلك في زمانهما فإن كلا منهما كفلت نبيا في حال صغره فآسية كفلت موسى الكليم ومريم كفلت ولدها عبد الله ورسوله فلا ينفي كمال غيرهما في هذه الأمة كخديجة وفاطمة فخديجة خدمت رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل البعثة خمسة عشر سنة وبعدها
Lafadz hadis menunjukkan bahwa wanita sempurna hanya terbatas pada 2 orang, Maryam dan Asiyah. Namun mungkin maknanya adalah, sempurna di zaman mereka berdua. Karena keduanya yang merawat nabi ketika kecil. Asiyah merawat Nabi Musa, sementara Maryam merawat putranya, hamba Allah dan utusan-Nya (Nabi Isa). Sehingga tidak menghalangi adanya wanita sempurna di tengah umat ini setelah mereka, seperti Khadijah dan Fatimah. Khadijah melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum diutus jadi nabi selama 15 tahun dan juga setelahnya. (al-Bidayah wa an-Nihayah, 2/61).
Siapapun wanita memungkinkan untuk mendapatkan derajat yang istimewa di sisi Allah… dengan berusaha menjadi wanita taat, meskipun butuh bekal kesabaran yang besar. Semoga Allah memberkahi setiap upaya para wanita muslimah yang memperjuangkan ketaatan karena Allah…
Sumber : www.konsultasisyariah.com
Izin copas terimakasih
ReplyDelete