Tahukah Anda - Sebanyak 150 pekerja Muslim dari pabrik pengolahan daging di Colorado, Amerika Serikat, hadapi pemecatan karena masalah istirahat shalat. Dilansir dari News Max, Selasa (8/3), Cargill Meat Solutions memberhentikan pekerja-pekerja Muslim mereka yang menuntut hak mendapatkan waktu beribadah yang proporsional.
Para pekerja tersebut menyatakan manajer-manajer mereka sebelumnya menyediakan waktu ibadah hingga dua kali dalam satu sesi kerja, masing-masing sepuluh menit. Namun Desember lalu, para petinggi perusahaan mengumumkan akan mengurangi jatah waktu beribadah para pekerja Muslim di pabrik tersebut yang mencapai 1000 pekerja, mayoritas pengungsi dari Afrika.
"Saya akan pergi ke manapun saya dapat menemukan pekerjaan, di mana mereka memberi saya izin untuk beribadah," ujar salah seorang mantan pekerja, Said Ali.
Pekerja-pekerja Muslim merasa perusahaan itu telah melanggar Hak VII dalam Perjanjian Hak Asasi Manusia tahun 1964. Dalam paparan tersebut, dijelaskan majikan atau pemimpin perusahaan harus mengakomodasi kebutuhan keagamaan pekerjanya. Tentu akomodasi itu diberikan dengan pertimbangan tidak menghambat atau memberikan masalah besar pada proses bisnis.
Masalah tersebut bahkan membuat pekerja non-Muslim tergerak. Mantan supervisor dari pabrik di Colorado itu, Adam Martinez, menolak mematuhi bekas bos mereka yang meminta Martinez saat itu menulis siapa saja pekerja yang meninggalkan pos mereka untuk beribadah.
"Kadang sesuatu yang benar jelas benar. Orang-orang ini tidak pergi begitu jauh untuk diperlakukan seperti anjing," ujar Martinez.
Sumber : www.khazanah.republika.co.id
0 Response to " Karena Istirahat Shalat, 150 Pekerja Muslim di Colorado Dipecat"
Post a Comment