Tahukah Anda - Sekarang ini, semakin banyak fitnah mengenai agama muslim. Mungkin, mereka tidak hanya menyerang kita melalui fitnah-fitnah di luar. Tetapi juga menyerang kita melalui ajaran palsu, termasuk dzikir terlarang ini. Sebagai umat Islam, kita harus tahu mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak.
Dzikir adalah salah satu amalan yang memiliki keutamaan tinggi sebagai seorang hamba Allah. Dengan berdzikir, pikiran kita menjadi lebih jernih, hati lebih tenang, dan kesehatan dapat terjaga dengan baik. Hal tersebut dikarenakan, dzikir dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, baik fisik maupun hati yang menyerang setiap orang.
Dzikir merupakan sanjungan, pujian, pengagungan, dan ungkapan cinta kita kepada Allah Sang Maha Pencipta. Dialah yang menciptakan alam semesta beserta isinya ini dan Dia yang mengatur segala kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu, hanya Dia yang patut untuk kita sembah dan kita agungkan.
Alasan dzikir menjadi istimewa karena kemudahan dan keutamaannya. Kita bisa berdzikir dimana saja dan kapan saja, bahkan dalam semua kondisi. Banyak waktu yang bisa digunakan untuk melaksanakan amalan ini. Rasulullah telah memberikan contoh tauladan bagi umatnya untuk senantiasa mengingat Allah melalui berbagai jenis atau kalimat dzikir-dzikir yang disukai Allah.
Meskipun demikian, tak semua kalimat dzikir bisa digunakan sebagai ibadah. Terdapat dzikir yang dilarang karena motif berdzikir, gerakan dalam dzikir, dan muatan kalimatnya. Sebuah hadits menjelaskan bahwa terdapat doa terlarang yakni dzikir dengan gerakan berirama, alunan merdunya suara, menarik-narik, melompat-lompat, menengok dengan cepat ke kanan dan kiri, membungkuk ke depan dan atas, mengepak-ngepakkan kaki seraya bersuara, dan berputar-putar dalam lingkaran.
Alasan mengapa dzikir ini dilarang adalah mengganggu hakikat dzikir, yakni membuat hati menjadi khusyuk dan menyehatkan jiwa. Selain itu, ada lagi dzikir yang juga dilarang untuk dilakukan yakni dengan membaca kalimat thayyibah dengan suara keras dan kencang. Meskipun diawali dengan tartil dan suara jelas tapi semakin lama kalimat itu tidak lagi terdengar jelas, bahkan hanya terdengar seperti mengeras dan mengecil sehingga tak ada satu pun makna dari dzikir itu yang terdengar.
Sebenarnya hal ini sering kita jumpau pada kelompok-kelompok tertentu. Banyak di antara mereka yang melafalkan kalimat dzikir La Ilaha Illallah, karena pembacaan yang tidak tepat sehingga hanya terdengar seperti Ha-il atau Allahu menjadi Hu-hu.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita tahu bahwa kalimat dzikir merupakan pujian dan ungkapan rasa syukur kita pada Allah. Hal ini mengharuskan kita untuk mengucapkan kalimat dzikir dengan jelas agar maknanya dapat terdengar pula. Terlebih kalimat dzikir ini berasal dari bahasa Arab, dimana jika ada salah sedikit saja pada penulisan, pelafalan, atau panjang pendeknya sudah berbeda arti. Jangan sampai hal ini terjadi pada kita, karena dzikir dipersembahkan untuk Allah jadi kita harus benar dalam mengucapannya.
Sebagai seorang muslim, kita harus tahu mengenai dzikir yang dilarang ini. Setelah tahu, kita harus memperbaiki kalimat dan pengucapan dzikir kita agar sampai kepada Allah. Selain itu, jika kita menjumpai orang yang demikian, sebagai saudara seagama kita harus mengingatkan dan membenarkan dzikir yang benar sesuai dengan ajaran itu seperti apa sehingga kebenaran harus disampaikan walau satu ayat karena berdakwah bukan hanya kewajiban bagi ustadz tetapi wajib untuk setiap umat muslim.
Sumber : www.kumpulanmisteri.com
Wah sangat bermanfaat . tapi akan lebih menarik jika di cantumkan hadis tentang cara Rasullullah berzikir kalau hanya alasan pribadi akan kurang ilmiah (terbukti)
ReplyDelete