Edi Grassrock : Saya Musisi dan pendakwah, tapi belum pernah berpikir untuk menyandingkan keduanya.

Tahukah Anda - Seolah menjadi fenomena, setahun terakhir banyak musisi yang memilih meninggalkan kariernya di belantika musik Tanah Air. Bukan mencoba beradu akting, mereka kini menekuni kegiatan baru sebagai pendakwah.

Edi Kemput (gitaris Grassrock). ©dok. edi kemput dan grassrock

Sebut saja Reza 'Noah', Sakti 'Sheila on 7', Alfi Chaniago 'The Upstairs' Barry Manoch 'Saint Loco' dan Ray 'Nine Ball'. Mereka memilih fokus di jalur dakwah dan menjadikan kegiatan bermusik sebatas hobi.

Mereka bukan yang pertama memutuskan perdalam ilmu agama dan berdakwah. Sederet musisi senior memutuskan berdakwah dan pensiun dari panggung hiburan yang telah membesarkan namanya. Seperti Gito Rollies, Hary Mukti, Irfan Sembiring, Yuke Semeru, dan Edi Kemput. Pernah merasakan kelamnya dunia hiburan membuat mereka memutuskan kembali ke jalan taubat, memperdalam Islam dan dakwah.

Rocker Edi Kemput, gitaris Grass Rock, tak sepakat bila pilihan para musisi mendalami jalur dakwah disebut sebagai fenomena. 

"Saya menilai justru ini menunjukkan bagian dari kemajuan Islam, dengan adanya teman-temen pemain musik serius pelajari agama," kata Edi saat berbincang santai dengan merdeka.com di kediamannya, di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (27/5),

Dijelaskan, pendapat yang menyebut musik menyesatkan hingga kini masih dalam perdebatan. Dia merasa, keputusan berdakwah hanya sebuah pilihan.

"Justru ini bagus, kalau datang ustaz kayak yang sekarang-sekarang ini enggak nyambung, kalau kata gua lebih gampang menyampaikan (tausiah) dengan sesama pemusik bila dilakukan pemusik juga. Misalnya gue ni, sambil main gitar bilang ngomogin 'eh dalam Alquran itu dijelaskan soal salat loh' Meski mereka enggak diterima tapi nyampe pesannya'. Profesi lain pun saya rasa begitu," bebernya.


Tak cuma mendalami agama, beberapa musisi yang fokus di jalur dakwah juga mengubah penampilannya. Seperti tampil dengan berjanggut panjang, memakai gamis dan sorban hingga mengganti nama lebih Islami.

"Ya sebenarnya berpenampilan seperti itu tidak harus, ini masalah kesiapan. Tidak ada arahannya, tapi ya namanya Sunnah, di mana kalau kita hidupkan akan dapat keuntungan lebih besar," tambahnya.

Bicara soal pergantian nama berbau Islam, Edi berbagai pengalaman menarik saat dia memperdalam Islam dan dakwah di tiga negara India, Pakistan dan Banglades.

"Jadi waktu saya ke India dan Bangladesh, saya ditanya nama saya. Saya bilang nama saya Edi, terus mereka tersenyum, hampir dua bulan mereka begitu, sampai akhirnya saya tanya kenapa tersenyum, katanya namanya lucu. Mereka bilang, kalau kami di sini sudah pakai nama Islam, lalu saya pikir memang benar karena Rasulullah bersabda sebaik-baiknya nama adalah nama nabi dan sahabat. Nah sehari sebelum pulang, saya bilang saja ulama di sana, saya mau punya nama Islam. Namaku Adam," beber ayah dua putri ini.

"Dari situlah, sejumlah orang mulai memanggil saya Adam. Di jemaah panggilannya Adam," sambung pria berkacamata ini.

Buat Edi pribadi, meski memiliki hobi di jalur musik, dan mempunyai kegiatan baru sebagai pendakwah, dirinya belum pernah berpikir untuk menyandingkan keduanya.

"Aku belum coba, aku memilih menyampaikan langsung, aku belum berani dan belum bisa. Karena buat aku dakwah itu lebih nyampe bila langsung dengan orangnya. Walaupun sah-sah aja lewat apa saja," ucapnya menutup perbincangan sambil mematikan rokok di tangan kanannya.

Sumber : Merdeka

1 Response to "Edi Grassrock : Saya Musisi dan pendakwah, tapi belum pernah berpikir untuk menyandingkan keduanya."