Senyum Baca, Cerita dari Tiga Hafidz Kembar tentang “Setan Seret”


Tahukah Anda - Dalam sebuah jeda syuting film “Tausiyah Cinta” garapan Bedasinema, BersamaDakwah punya kesempatan ngobrol hangat dengan tiga hafidz kembar, Hannan, Mannan dan Ihsan, tentu setelah wawancara.


“Saya punya cerita,” kata si bungsu Ihsan. Dengan gaya khas ala Ustadz Yusuf Mansur ia mulai bercerita.

Ada dua orang pemuda, satu pemuda yang lagi makan sebut saja Fulan B, yang jadi pengingat Fulan A.

“Kalau makan baca bismillah ya.” nasihat Fulan A.

“Udah tahu,” jawab Fulan B masa bodoh.

“Tapi kok tidak kamu lakukan?” Fulan A keheranan.

Yang ditanya tidak menjawab, namun terus makan saja. Namun ketiga giliran minum, Fulan B malah baca bismillah.

“Kamu makan nggak baca bismillah, minum kok baca bismillah?” tanya Fulan A, heran.

“Tahu nggak, Mas. Apa jawaban Fulan B?” tanya Ihsan.

Dalam Islam, membaca bismillah ketika sedang memulai aktivitas itu merupakan hal penting. Sebab kenapa? Bismillah memiliki dua makna:

1. Sebagai Kalimat “Izin”

Bismillah bukan sebagai penukar kenikmatan, contohnya makan nasi dengan membaca bismillah akan sama nikmatnya dengan makan nasi tanpa membaca bismillah, tapi bismillah merupakan kalimat izin bagi Hamba Allah yang merasa hidupnya hanya sekadar nebeng, karena sesungguhnya semua yang ada di atas dunia ini milik Allah dan manusia diberi kenikmatan untuk memakai fasilitas Allah tsb.

2. Sebagai Kalimat “Pengakuan Otoritas”

Yaitu pengakuan otoritas bagi hamba Allah yang menyadari bahwa sesungguhnya yang memiliki wewenang /otoritas hanyalah Allah. Manusia hanya sebagai wakil Allah di muka bumi ini, bukan sebagai penguasa. Bila seorang mengucapkan bismillah ia telah menandai kehambaannya dengan hamba Allah, ia mengokohkan jiwanya–yang dinisbahkan kepada hakikat kehambaan–dengan salah satu dari tanda-tanda Allah.

“Tahu tidak kenapa, Mas?” tagih Mannan.

“Memang kenapa dia baca bismillah?”

“Fulan B menjawab, ‘Kalau aku tadi makan dibantuin setan karena nggak baca bismillah, maka ketika minum aku baca bismillah agar setannya seret. Itu cara aku menghajar setan’. haha..” canda Ihsan.

Ah, bisa saja bercandanya. Tentu kedua aktivitas tersebut harus baca bismillah atuh! 



Sumber : www.BersamaDakwah.com

0 Response to " Senyum Baca, Cerita dari Tiga Hafidz Kembar tentang “Setan Seret”"

Post a Comment