Tahukah Anda Apa bila Ibu kita meninggal dunia, maka turunlah ke dalam liang kuburnya dan sambutlah jenazah beliau. Buka papan dari penutup keranda (tempat usungan jenazah), dan angkat jenazah Ibu kita.
Biarkan kita yang menghadapkan jenazah Ibu kita ke arah kiblat. Kita yang melakukannya. Bukan orang lain.
“Ibu… Ini hari terakhir aku melihatmu,”
Biarkan kita yang merelai ikatan di kepala dan dari tubuh beliau. Pegang perlahan-lahan badan Ibu kita, arahkan beliau dengan baik, ambil gumpalan tanah dan letakanlah di belakang tengkok Ibu kita.
“Ibu, ini benar-benar kali terakhir aku melihat engkau,”
Kita ingat saat pertama kali kita bisa melangkah dan berjalan.
Kita ingat saat kita masih bayi. Saat kita muntah, buang air, beliaulah yang tidak pernah sedikitpun menolak untuk membersihkannya.
Bagaimanapun nakal dan jahatnya kita terhadap beliau, beliau tetap menganggap kita sebagai anaknya.
Naiklah ke atas dan duduklah di tepi makam beliau serta dengarkanlah “Talqin” yang diucapkan teruntuk Ibu kita tercinta.
Hari ini, lihatlah, tidak ada benda apapun yang bisa kita berikan untuk bekal beliau kecuali hanya Doa:
“Ya Allah.. aku mengangkat tanganku. aku ridho Kau ambil Ibuku,
“Ya Allah.. Dia yang telah melahirkan aku. Hari ini aku tinggal dia Ya Allah, aku serahkan dia sepenuhnya hanya kepada-Mu,
“Ya Allah.. aku tadahkan tanganku, dan aku memohon dengan sangat kepadamu, Kau ampunkan dosa-dosa Ibuku,
“Ya Allah.. Kasihani Ibuku, Aku adalah hasil dari didikan dia, dia telah mendidikku,
“Ya Allah.. sayangilah dia. Aamiin…
Hari itu, beruntunglah Ibu kita. Allah tak akan menolak do’a ikhlas yang datang dari seorang anak.
Sumber : Islampos
0 Response to "‘Ibu, Inikah kali Terakhir Aku Melihatmu?’"
Post a Comment